Rahasia Terbesar Bulan

Rahasia Terbesar Bulan - sudah lama gak update sekarang si Bocah Gembel lagi pengen posting lagi nih, kembali pada Berita baru, mungkin juga Berita Aneh atau juga Berita Unik :D
heheheheh. Meski benda langit ini sangat dekat dengan Bumi, terdapat banyak rahasia yang dipegangnya. Rahasia terbesar apa yang dipegang benda langit yang mengorbit Bumi ini?


‘Dekat’ di sini tentunya memiliki konteks relative. Bulatan putih abu-abu di langit Bumi ini berjarak 362 ribu km dari Bumi. Misi menuju bulan tentunya tak mudah, terutama pada misi berawak. Tak ada manusia yang menginjakkan kaki ke bulan sebelum 1972.

Setelahnya, banyak negara di seluruh dunia mulai melakukan riset pada satelit Bumi ini. Misi masa depan oleh robot dan manusia akan membantu memecahkan beberapa teka-teki utama Bulan. Termasuk.

Cara bulan sampai di posisinya sekarang

Para ilmuwan mengaku memiliki ide apa yang sebenarnya terjadi. Banyak garis bukti (inti kecil bulan, unsur tertentu yang saling melengkapi dan simulasi komputer putaran orbital bulan selama ribuan tahun) menunjukkan, bulan lahir dari tabrakan raksasa.

Menurut teori ini, sekitar 4,5 miliar tahun silam, benda seukuran Mars menghantam Bumi yang masih muda dan cair. Materi hasil tabrakan itu pun bergabung menjadi bulan.

Bulan ‘biru’

Terbukti, banyak air berada di luar dan dalam bulan. Hal ini membuat para peneliti mencapai satu kesimpulan. “Makin diperiksa, makin banyak air ditemukan di tempat dan kedalaman yang berbeda,” ujar profesor fisika Neil Comins di University of Maine.

Hasil studi menunjukkan, interior bulan jauh lebih basah dari seharusnya. Pemeriksaan kembali terbaru pada sampel batuan yang dibawa ke Bumi pun memiliki tanda air. “Sebuah pertanyaan terbuka mengenai asal dan distribusi air di bulan,” kata Comins.

‘Terkunci’ Bumi

Bulan ‘terkunci’ Bumi. Artinya, hanya ada satu belahan yang dihadapi bumi. Sisi disebut maria, atau ‘laut,’ magma dingin. Anehnya, maria hampir tak ditemui di sisi belakang bulan, seperti yang diungkap data dari satelit (dan dilihat langsung astronot Apollo 8).

Belahan dingin ini diketahui memiliki kerak yang tebal (15 km) dibanding belahan lain. Hal ini membuat belahan di sisi lain lebih mudah retak akibat serangan meteorit yang melepas pembentuk maria magma kedalaman bulan, kata Comins. Namun, kerak asimetri ini sendiri merupakan teka-teki.



Model yang lebih besar pada interior bulan dan pemahaman yang lebih baik pada kerusakan yang timbul akibat tabrakan bisa membantu menjelaskan ‘dua wajah’ aneh ini.

Kunci keberadaan manusia?

Pada seperempat diameter dan lebih dari 1% massa Bumi, bulan menjadi satelit alami terbesar kelima dalam tata surya. Massa bulan yang cukup dan gravitasinya menstabilkan ‘goyangan’ di sumbu Bumi.

Selain itu, bulan menyebabkan pasang laut di Bumi yang mungkin membantu ‘mengaduk sup purba,’ lanjut Comins lagi. Singkatnya, para astronom bertanya-tanya apakah dunia seperti Bumi butuh bulan besar agar kehidupan bisa berkembang.

Jawabannya pertanyaan itu mungkin berada di planet tetangga, Mars. Planet Merah itu memiliki dua bulan kecil. “Saat manusia ke Mars dan menentukan apakah dan bagaimana kehidupan disana berevolusi. Hal itu akan membantu lebih memahami cara kehidupan terbentuk tanpa bulan,” tutup Comins.
Kekasih Sebagai Dia, Engkau, Dan Aku

Kekasih Sebagai Dia, Engkau, Dan Aku

Kekasih Sebagai Dia, Engkau, Dan Aku - Dalam wacana para Nabi dan Rasul Allah, pada masing-masing zaman, terdapat 'perjalanan peradaban' yang berkaitan dengan penyembahan kepada Sang Kuasa. Tentang bagaimana Allah SWT memposisikan diri-Nya.

Pada zaman Nabi Ibrahim AS, misalnya, Allah SWT 'berposisi' sebagai 'pihak ketiga' (Dia). Atau pada jaringan masyarakat tarikat tertentu dikenal dengan dzikir Huwa. Sedangkan, di zaman Nabi Musa As, Allah SWT 'berposisi' sebagai 'pihak kedua' (Engkau), atau Anta. Dan, pada perkembangan peradaban di zaman Nabi Isa AS, Allah SWT 'berposisi' sebagai 'pihak pertama' (Aku), atau Ana.

Rasulullah yang terakhir, yakni Nabi Muhammad SAW merupakan manajer dari keberbagaian kemungkinan dalam kehidupan ummat manusia: kapan efektif memposisikan Allah sebagai Dia, kapan sebaiknya lebih tegas dengan meng-Engkau-kan Allah, serta kapan diperlukan kesadaran internal di mana empati keilahian
sangat dianjurkan. Bukan mengatakan bahwa 'Aku adalah Allah', melainkan kesadaran logis bahwa sesungguhnya kita dan semua ciptaan ini aslinya tiada, sekedar diselenggarakan oleh-Nya dan 'pertunjukan' bisa diakhiri oleh Allah kapan saja Dia mau.

Maknanya sederhana: kita tak usah pethakilan. Tak usah sok dan mbagusi. Tak usah suka sesumbar dan nantang-nantang. Tak usah meremehkan siapa-siapa. Tak usah habis-habisan merekayasa pertahanan kekuasaan. Sebab kapan saja bisa stroke dan di-cengkiwing oleh petugas Allah untuk dibawa ke tempat yang kita belum tentu siap melayani prinsip-prinsip hukumnya.

Peradaban di zaman Nabi Ibrahim AS, di mana Allah diposisikan sebagai pihak ketiga (Dia), dilambangkan oleh proses masa pencarian Nabi Ibrahim pada Tuhan Yang Menciptakan Langit dan Bumi. Kondisi masyarakat di zaman 'Bapak Tauhid' itu kebanyakan masih menyembah berhala. Berhala dalam arti yang
wadag. Termasuk bapak Nabi Ibrahim sendiri. Berbeda dengan berhala-berhala kita sekarang yang bertebaran di plaza-plaza, mal, gedung-gedung tinggi dll. Saat itu, pelopor penyembahan kepada berhala atau patung-patung itu adalah Raja Namrud, sementara direktur eksekutif pabrik berhala adalah Bapaknya Nabi Ibrahim AS sendiri.

Ibrahim AS menolak menjadi direktur pemasaran berhala. Ia sedang sibuk mencari Produsen yang Sejati. Dan dalam proses pencariannya itu, Nabi Ibrahim menyangka bahwa tuhannya adalah bintang, lantas bulan, lantas matahari, yang ternyata keliru.
Karena ketekunannya dan keyakinannya, akhirnya Nabi Ibrahim benar-benar 'menemukan' Tuhan Maha Pencipta Semesta Alam ini.
Itulah makna bahwa Allah berposisi sebagai 'pihak ketiga.

Pada zaman Nabi Musa, Allah di-Engkau-kan. Nabi Musa sempat berdialog dengan Allah di Bukit Thursina. Itu menandakan bahwa Nabi Musa dengan Allah sebenarnya berhadap-hadapan, karena sedang berdialog. Tidak terlalu jauh dari peradaban Nabi Musa, Nabi Yunus As melakukan pertobatan dengan kalimat yang
memposisikan Allah sebagai 'pijak kedua', dengan mewiridkan La ilaha ila Anta subhanaka inni kuntu minadz-dzolimin, tidak ada Tuhan selain Engkau ya Allah, sungguh Maha Suci Engkau, dan kami ini termasuk orang-orang yang dzalim.

Sementara di zaman Nabi Isa AS, Allah 'diposisikan' sebagai pihak pertama (Aku). Ketika itu, Nabi Isa benar-benar 'membawa' dan 'menebarkan' cinta-kasih, kelembutan, dan kasih sayang kepada kaumnya. Dalam perspektif yang lebih mendalam, Nabi Isa benar-benar meneladani sifat Rahman-Rahim Allah, sedemikian rupa sehingga muncul gagasan bahwa ia adalah Tuhan itu sendiri. Apalagi ia juga mendapat mu'jizat dari Allah berupa keistimewaan-keistimewaan, seperti bisa menyembuhkan orang yang sakit, buta, bisa menghidupkan orang yang sudah mati atas izin Allah, dan sebagainya. Orang jadi 'tidak tega' kalau tidak menganggap dan mengakuinya sebagai Tuhan.

Yang kita butuhkan sekarang hanyalah imajinasi tentang imajinasi. Bayangkan apa yang terjadi, bagaimana kemungkinan adegan-adegannya, kedalaman dan kedangkalan hubungan yang berlangsung, tingkat kemesraan, kejujuran dan kebohongannya --jika kekasih kita itu terletak di sana (sehingga kita sebut
'Dia'), dengan jika kekasih kita itu ada di hadapan kita (sehingga kita panggil 'Engkau'), serta dengan jika kekasih kita itu tak berbatas dan menyatu dengan diri kita sendiri (sehingga seakan-akan Ia adalah Aku ini sendiri, dan Aku adalah Ia sendiri).
Ya ALLAH, Engkau Tak Membutuhkan Sapi

Ya ALLAH, Engkau Tak Membutuhkan Sapi

Ya ALLAH, Engkau Tak Membutuhkan Sapi - Bagaimana mungkin orang Madura berani tidak hidup serius dan anti serius, lha wong Tuhan sendiri saja seriusnya setengah mati ketika menggagas, menskenario dan memanggungkan "la'ibun wa lahwun"--permainan dan senda gurau, begitu kata firman-Nya--di muka bumi dan tempat-tempat lain di kosmos ini.
Kalau Ia berkata: "Aku ini Maha Pengasih dan Maha Penyayang", itu serius. "Aku ini Maha Penjaga dan Maha Pemelihara," itu tidak main-main. Ia mendelegasikan sejumlah Malaikat untuk memelihara pertumbuhan rambut Anda sampai sepanjang-panjangnya dan terus menerus tumbuh sehingga salon dan barber shop memiliki kemungkinan permanen untuk hidup. Para Malaikat lain Ia perintahkan untuk merontokkan rambut orang-orang tertentu, supaya Malaikat itu bisa membedakan mana orang yang ikhlas menerima kebotakannya dan siapa lainnya yang memakai wig atau sekurang-kurangnya menutupinya dengan topi di mana-mana. Sementara beberapa Malaikat lain Ia instruksikan untuk menahan laju pertumbuhan bulu alis dan idep di pinggiran mata Anda sampai hanya di bawah satu senti meter saja, sebab kalau tidak: mekanisme sosial masyarakat manusia akan menjadi lain dan estetika wajah manusia akan berubah konsepnya.
Begitu seriusnya mengkonsepsikan pen-ciptaan-Nya hingga ke detail-detail yang tak terhitung oleh ultrakomputer. Setiap matahari terbit dan manusia bangun dari tidur lelapnya, senantiasa terdengar oleh telinga batinnya--dan seringkali tak terdengar oleh gendang dan daun telinga dagingnya--suara gaib bahwa Ia itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Seorang tua renta yang sepanjang hidupnya menyembah berhala, tiba-tiba terdengar suara itu di tengah sakit parahnya yang tak sembuh-sembuh. Kepada berhalanya ia putus asa dan merasa dendam. Ia berteriak pagi itu: "Baiklah, kalau kamu memang tidak bersedia menyembuhkan aku, terpaksa aku akan meminta kepada Tuhan yang namanya Allah atau siapa itu untuk mencoba menyembuhkanku. He, Allah! Kalau memang Kamu ada, kalau memang Kamu Maha Kuasa, kalau memang seperti kata orang-orang Kamu adalah Maha Pengasih dan Penyayang...sembuhkan penyakitku!"
Si tua renta itu membentak-bentak Tuhan sehingga para Malaikat yang mendengarnya langsung tersinggung berat, naik pitam, dan hampir saja digamparnya itu orang, kalau saja mereka tidak ingat bahwa mereka hanya diperkenankan melakukan apa-apa yang diperintahkan oleh Tuhan. "Ya'malu ma yu'marun", hanya mengerjakan yang Allah perintahkan. Maka berbondong-bondong mereka dengan penuh emosi mendatangi Tuhan dan mengadukan perilaku si tua renta yang kurang ajar dan menyinggung perasaan itu.
"Ya Allah, ada seorang hamba-Mu yang tak tahu diri. Ia sembah berhala selama 79 tahun, kemudian di ujung usianya sakit parah dan berhala yang disembahnya itu tak menyembuhkannya. Lantas ia dendam dan menentang Engkau. Kalau memang Engkau ada, kalau memang Engkau Pengasih dan Penyayang, ia minta bukti berupa kesembuhan..."
Allah menjawab dengan santai namun muatannya sangat serius: "Ya sudah, sembuhkan saja sekarang dia!"
Para malaikat langsung protes: "Lho, bagaimana, sih? Lebih dari seratus juga umat-Mu di Indonesia berdoa bertahun-tahun agar SDSB dibubarkan, baru belakangan ini saja Engkau mengabulkan. Dan doa-doa mereka yang menyangkut kekalahan politik mereka, kekalahan ekonomi dan kebudayaan mereka, sampai hari ini Engkau biarkan terbengkalai. Padahal umat-Mu di negeri indah itu sudah mati-matian salat, hajinya meningkat tiap tahun, sudah bikin masjid di mana-mana, ulamanya sudah kompak selalu dengan umara...tapi Engkau biarkan mereka terkantung-katung dalam ujian-Mu dan hukum-Mu. Lha, ini ada seorang kafir penyembah berhala mau ngetes Engkau, kok langsung saja Engkau kabulkan permintaanya?"
Tuhan tetap santai juga menjawab: "Lha, kalau doanya tidak Saya kabulkan, lantas apa bedanya antara aku dengan berhala itu!"
Jadi, ammaba'du, demikian seriusnya Allah atas dirinya sendiri, demikian konsistennya Ia atas ucapan dan janji-janjiNya sendiri. Bagaimana mungkin orang Madura berani 'dak serius kepada Tuhan dan dirinya sendiri?
Tapi memang juga ada sih, anak-anak muda Madura yang terkadang berani bersenda gurau yang keterlaluan kepada Tuhan, seperti mahasiswa asal Batang-Batang ujung timur Madura yang di kampusnya diangkat jadi Menwa ini.
Pada suatu hari di antara berbagai jenis kemiliteran, ia diwajibkan ikut berlatih terjun payung. terjun payung! Gila. Naik ke angkasa, lantas anjlok ke tanah! Iya, kalau payungnya bisa di buka. Kalau tidak ? Kalau tiba-tiba lupa caranya mengembangkan payung? Kalau mendadak gegar otak sementara?
Jadi betapa mengerikan. Si pemuda batang-batang ini terus terang saja ketakutan setengah mati. Mending carok melawan rambo dari pada terjun payung.
Tapi, demi harga dan kehormatan Madura, akhirnya ia layani juga kewajiban itu.Ia berlatih sebisa-bisa sambil memompa keberanian di hatinya. Tetapi ketika saatnya untuk harus terjun beneran tiba, ternyata ketakutannya belum reda. Badannya dingin panas, dadanya gemetar. Dan dalam keadaan seperti itu, siapa lagi kalau bukan Tuhan sahabatnya.
Maka ketika berbaris menuju pesat, diam-diam ia berdo'a: "Ya Allah, kalau Engkau selamatkan aku dalam tugas ini untuk kembali ke bumi tanpa kurang suatu apa, aku berjanji akan menyembeli ayam ...
Semakin dekat ke pesawat, doanya semakin seru, konsesi yang ia tawarkan kepada Tuhan pun meningkat. "Tidak hanya seekor ayam, Tuhan, tapi lima, lima ekor yang akan saya sembelih!"
Ketika kemudian ia naik pesawat, duduk berbaris, melirik jendela dan melihat betapa jauhnya bumi di bawah, konsesi membengkak pesat: "Sapi, Tuhan, Sapi! Saya akan sembelih sapi!
Dan ketika satu persatu anggota Menwa itu didorong terjun dari pintu pesawat, lantas ia sendiri merasakan tangan sang komandan menyorong punggungnya, lantas terlontar dari mulutnya: "Sapi! Sapi! ..'
Tapi jemudian, tatkala ia sukses menjalani tugasnya, menjejakkan kakinya kembali di tanah, Si Batang-Batang ini menengadahkan wajahnya ke atas sambil bertolak pinggang: "Meskipun saya 'dak sembelih sapi, mau apa! Aku tahu Engkau tak butuh sapi!"

Karya : Emha Ainun Nadjib

Cuci Otak Tentang Menyikapi penghinaan Nabi

Cuci Otak Tentang Menyikapi penghinaan Nabi - yah, seperti itulah judul yang pantas untuk saya posting sekarang. beberapa jam yang lalu ada teman saya sebut saja namanya si teeeeeeeeeeeet (sensor) bertanya kpada saya ""Rasulullah sdg d hina oleh bngsa yahudi knp anda tdk protes ato mmbelanya?" seperti itulah pertanyaan yang di lemparkan pada saya. langsung saja saya jawap hanya hanya dengan tersenyum :)

dan seketika itu saya langsung ingin menulis artikel tentang pertanyaan itu. berhubungan dengan pertanyaan itu kita pantas untuk menilai dan menoleh dari beberapa hal, bukan dari satu sudut pandang atau hanya ikut2an tanpa berfikir panjang.
oke langsung saja saya bahas di sini..

Sikap Islam pada umumnya


Imam Syafi’i Rahimahullahu Ta’ala berkata, “Barangsiapa tidak marah dalam keadaan dia patut untuk marah, dia seperti keledai. Jikalau ibu kita tercinta dihina atas nama kebebasan tentu kita akan marah dan tidak menerima. Lalu, bagaimana kalau yang dihina adalah Rasulullah SAW, nabinya umat Islam yang jumlah 1,5 miliar, teladan umat Islam yang sangat dihormati dan disayangi umat Islam?”
Sewajarnya bila umat Islam mengutuk pembuatan dan penyebarluasan film yang sangat menghina kehormatan Rasulullah SAW itu. Kita juga mengutuk pemerintah AS yang membiarkan begitu saja film ini dibuat dan disebarluaskan kepada khalayak, sebagai perbuatan biadab yang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kehormatan Rasulullah wajib untuk dilindungi dan dibela oleh seluruh umat Islam dengan segala kekuatan.
Pelaku penghinaan ini harus dihukum. Bila ia Muslim, harus dihukum mati. Bila pelakunya orang kafir dari kalangan Yahudi atau Nasrani, juga harus dihukum mati kecuali mereka bertaubat dan masuk Islam.
Imam Asy-Syaukani menukil pendapat para fuqaha bahwa orang kafir dzimmi seperti Yahudi, Nashrani, dan sebagainya, yang menghujat Rasulillah SAW, terhadap mereka harus dijatuhi hukuman mati, kecuali apabila mereka bertaubat dan masuk Islam. Sedangkan bagi seorang Muslim, ia harus dieksekusi tanpa diterima taubatnya (Nailul Authar, VII/213-215).
Saatnya ummat Islam bahu-membahu dalam membela kehormatan Nabi Muhammad SAW dan menolak dengan keras setiap paham atau doktrin yang tidak Islami seperti doktrin tentang HAM, sekularisme dan liberalisme serta sungguh-sungguh berjuang menegakkan Khilafah.
Karena hanya Khilafahlah yang akan secara nyata menghentikan semua penghinaan itu, serta melindungi kehormatan Islam dan umatnya, sebagaimana pernah ditunjukkan oleh Khalifah Abdul Hamid II terhadap Perancis dan Inggris yang hendak mementaskan drama karya Voltaire, yang menghina Nabi Muhammad SAW. Ketegasan sang Khalifah, yang akan mengobarkan jihad melawan Inggeris itulah yang akhirnya menghentikan rencana jahat itu sehingga kehormatan Nabi Muhammad tetap terjaga. seperti itulah tanggapan2 dari orang islam pada umumya.

Tanggapan Pribadi Saya

Disini saya hanya bisa bertanya2 pada diri saya, atau bahkan pada anda yang lagi membaca artikel saya ini. kita mundur ke sejarah Rasul, masih ingatkah anda bagaimana Rasul kita di hina, di caci maki, bahkan di lempar TAI. . .sahabat Rasul si ALi langsung berdiri dan berkata "mereka semua perlu saya binasakan wahai Rasul, biar mereka mengerti siapa yang sedang di hina". tapi apa jawapan sang Rasul pada Ali.. ? "Biarkan saja,mereka semua masih tidak tau apa mereka perbuat, biar Allah yang menyadarkan mereka".

nah kan wes jelas seh reeeeeeeeeeek, lak inget kalimat seperti itu la wes jelas seh. sekarang saya tanya kepada anda semua, seumpama Rasulullah sekarang masih hidup dan menyaksikan berita seperti itu, maka APA YANG AKAN RASUL UCAPKAN PADA KITA? (jawapen dewe2 rek, iso mikir kan). dan sekarang Rasul sudah wafat, dan ada perbuatan yang melecehkan Rasul, maka jika saya atau kalian cinta kepada Rasul, apa kalian "Berani melanggar dan berbuat apa yang tidak di perbuat oleh Rasul kita"???

jangan takut islam  akan runtuh, lak mbok pikir Islam iki gedung tah piye kug iso runtuh iku.. ? ong islam iki sebuah nama Agama yang Tuhan sendiri yang mebuatnya, ngunu kug mbok takutno runtuh iki piyeeeeeee :D
hahahahh

yawes ngunu wae lah jawapan atau tanggapankuw, jangan ada salah paham dan jangan ada perdebatan, dsini saya hanya ingin berbagi pemikiran saja, semua hanya satu (dari satu menjadi beberapa manusia, makhluk, dan intinya akan kembali pada satu). monggo di simpulkan dewe2 rek :D
kehekhekhekehekhekhe
Agama Yang Kontekstual pada perubahan sosial

Agama Yang Kontekstual pada perubahan sosial

Agama Yang Kontekstual pada perubahan sosial - Agama sedang digadang-gadang untuk berperan memperbaiki peradaban masa depan ummat manusia. la ibarat pelita kecil di sayup-sayup abad 21 yang dituntut untuk menjanjikan sesuatu sejak sekarang.
Kecemasan para pakar pemerhati sejarah terhadap hampir seluruh evil product bidang-bidang politik, ekonomi, budaya serta semua muatan perilaku sejarah umat manusia, akhimya diacukan kepada kemungkinan peran agarna.
Tulisan ini sekedar permintaan interupsi sesaat, yang penawaran tesisnya amat bersahaja. Sebaiknya kita tidak usah terlalu tergesa-gesa memperpanjang pembicaraan tentang apa yang didorongkan oleh agama terhadap proses perubahan sosial, sebelum kita benahi dahulu dasar filosofi, epistemologi, atau bahkan "sekedar" struktur logika kita dalam memahami Agama.
Pada akhimya ini mungkin "sekadar persoalan tetapi saya tidak bisa berhenti pada anggapan demikian. Saya tidak pemah sanggup mengucapkan kata "Agama berperan dalam ..,". Saya hanya bisa menjumpai agama sebagaimana kayu, atom, biji besi, dedaunan atau anasir alam lainnya: ia tidak bisa menjadi subyek.
Agama harus tidak berasal dari nabi, murid-murid nabi, ulama, rohaniawan, pujangga atau jenis cerdik cendekia macam apapun. Agama hanya mungkin disebut agama apabila ia sepenuh-penuhnya merupakan hasil karya Tuhan lepas dari kenyataan bahwa kita boleh mernpertengkarkan secara metodologis mengenai bagaimana sesuatu itu absah dianggap sebagai hasil karya Tuhan.
Agama yang mungkin sah disebut agama apabila berasal dari Tuhan, dan bukan kebetulan bahwa Tuhan tidak pernah memerintahkan kepada agama untuk berperan apapun dalam kehidupan manusia. Yang menerima perintah adalah manusia, dan Tuhan telah memberinya fasilitas-fasilitas untuk menjalankan perintah itu. Sedangkan agama tidak memiliki akal sebagaimana manusia. Agama tidak akan dimasukkan ke sorga ataupun neraka. Agama adalah makhluk Tuhan yang sama sekali berbeda dari manusia. Agama itu
pasif, manusia itu aktif. Agama tidak memiliki kewajiban, tidak punya hak dan tidak dibebani tanggung jawab apapun.
Dengan logika pemahaman seperti ini seorang ahli tidak mungkin bisa mengatakan umpamanya "Agama tidak cukup untuk menangkal kenakalan remaja ...". Yang tidak cukup, dan senantiasa relatif dan polemis, adalah tafsir manusia terhadap agama.

Manusia Sebagai Subyek

Jadi, permasalahan ini sangat jauh lebih dari sekadar "soal bahasa" atau "soal istilah". Dengan demikian agama pun bukan hanya tidak bisa berperan apa-apa terhadap proses kemajuan kehidupan manusia: ia memang sama sekali tidak dilahirkan untuk itu. Manusialah subyek yang harus bergerak, bekerja dan bertanggungjawab. Manusia pula yang maju atau mundur, yang untung atau rugi. Agama sendiri tidak memiliki hakikat untuk maju atau mundur, untuk untung atau rugi. Kalau seluruh urnmat manusia berduyun-duyun rneninggalkannya, Agama "tenang-tenang saja", tidak rugi sesuatu apa.
Oleh karena itu kalau harus berbicara tentang Agama, saya selalu merasa harus mengambil jarak yang setepat-tepatnya dan sejemih-jernihnya dari pemahaman tentang agama yang dikenal dalam ilmu-ilmu sosial. Ibu kelahiran ilmu sosial adalah realitas sosial yang disebut agama, yang dimaksud sesungguhnya adalah upaya terbatas manusia dalam mewujudkan nilai-nilai yang diambilnya dari agama.
Sedangkan agama itu sendiri, sekali lagi, sama sekali bukan hasil karya manusia, bukan produk kebudayaan, sehingga segala sesuatu yang berasal dari basil upaya atau rekayasa manusia, sejauh-jauhnya hanya bisa disebut manifestasi agama.
Agama berbeda dari manifestasi agama, seperti halnya matahari berbeda dari cahaya matahari, atau seniman berbeda dari karya seni atau dan rahasia alarn rohani yang menjadi sumber lahirnya karya seni.
Dalam hal ini saya sangat terikat oleh common sense : bahwa manusia tidak memiliki otoritas untuk menciptakan agama, memberi nama kepadanya, serta menentukan muatan nilai-nilainya; lepas bahwa kita bisa kekal memperbantahkan metode apa yang paling absah untuk menentukan apakah sesuatu - firman, umpamanya itu berasal dari Allah langsung atau tidak.
Katakanlah ini barangkali sekadar sikap pribadi : jika ada agama berasal dari manusia, saya tidak akan pemah bersedia menganutnya. Saya tidak percaya kepada manusia jenis apapun untuk bisa membimbing saya dalam hal-hal yang menyangkut kebahagiaan, kesejatian, keabadian dan lain sebagainya.
Akan tetapi kalau saya tidak menggunakan "pengertian agama secara sosiologis", tidak berarti saya lantas memakai "pengertian agama menurut agama saya sendiri". Yang bisa saya pakai hanyalah pemahaman atau tafsir, interpretasi saya atas agama menurut Yang Membuat Agama itu sendiri.
Analoginya barangkali seperti bunyi kokok ayam : apa bunyi kokok ayam? Setiap orang menirukan bunyinya, merefleksikannya berdasarkan citarasa dan pola ungkap musikalnya. Adapun bunyi kokok ayam itu ya bunyi kokok ayam : kalau ayam ditanyai apa bunyi kokoknya, ia cukup berkokok saja, dan sampai kiamat kita memperdebatkan hasil pendengarannya kita atas bunyi kokok ayam itu.
Pada level teoritis, agama memuat segala sesuatu yang terbaik yang diperlukan manusia untuk mengolah tuluan-tujuan hidupnya . Agama menyediakan demokrasi, etos kerja, kearifan, moralitas serta apa saja yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempergaulkan dirinya dengan tanah, tetumbuhan, seluruh unsur alam, sesama manusia, cita-cita kebahagiaan dan kesejahteraan, juga menejemen keadilan, cinta dan kebenaran.
Namun dalam level kasunyatan (realitas), agama telah dihinakan oleh kebodohan manusia, diredusir oleh kepentingan subyektif manusia, bahkan diubah wajahnya menjadi faktor sejarah yang merepotkan dan menjadi sumber peperangan.
Agama dirancukan dengan organisasi sosial atau gerakan kebudayaan. Tidak sedikit orang berkata, meyakini dan memperbuat agama, padahal yang dimaksud sesungguhnya hanyalah sangkaan terhadap sesuatu yang mereka anggap sama.

Agama bahkan dipersempit menjadi mata kuda politik atau primordialisme formalistik. Keluaran maksimalnya adalah menjadi blunder atau ranjau dalam proses perdamaian dan keadilan. Keluaran minimalnya adalah bahwa is dieksploitasikan untuk melegitimasi kepentingan yang sempit dan sepihak dari polarisasi kelompok-kelompok dalam sejarah manusia.
Karena keterjajahan politik, ekonomi dan kebudayaan pada sernentara bangsa-bangsa Asia, beberapa abad mutakhir ini agama terkikis dan dijadikan sekad.ar sebagai alat pelarian psikologis, dijadikan simbol dekadensi kultur, sementara perwujudannya di bidang politik terbelah dua : pertama, dijadikan pisau fasisme, kedua, dijadikan legitimasi dari tradisi hipokrisi.
Islam misalnya, dimiskinkan di dalam pemahaman para pemeluknya, tidak di dalam diri Islam itu sendiri menjadi makhluk yang hampir bertentangan dengan bagaimana Sang Pencipta Islam itu sendiri memahami ciptaannya. Pemiskinan itu tidak berlangsung hanya pada level interpretasi, pemaknaan dan penerjemahan sosio kultural, bahkan berlangsung hanya pada tahap yang paling harafiah. Ada beribu contoh, bahkan art" literer kata "Islam" itu sendiri sudah membias amat jauh.
Di dalam kenyataan sejarah, ketika alam pikiran dan alam perilaku manusia telah sedemikian jauh mengalami pemiskinan dari apa yang secara potensial sebenarnya bisa digali dari agama, pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan biasanya adalah mengandaikan bahwa agama adalah sebuah "kotak" yang disepadankan esensi, eksistensi dan fungsinya dengan umpamanya, "kotak-kotak" lain yang bernama kekuatan ekonomi - politik, akumulasi kapital, investasi dan eksploitasi sumber daya alam. Kita lantas mengasumsikan bahwa taktor ekonomi clan politik adalah kekuatan yang kita anggap paling progresif dalam mendorong perubahanperubahan zaman. Kemudian kita melakukan komparasi dan berkesimpulan bahwa agama hanya kekuatan marjinal.
Kita memahami ekonomi, politik dan agama sebagaimana kita memilahkan kacang, kedelai dan jagung. Ilmu sosial melihat bahwa ada sebuah "rumah" kehidupan dengan bilik politik, bilik agama, bilik kultur, bilik hukum, bilik ekologi dan seterusnya. Agama tidak dipandang sebagai tawaran nilai-nilai, semacam muatan untuk batin (rohani dan intelek) untuk ditolak atau dipakai oleh penghuni "rumah" tersebut, serta memberinya gagasan bagaimana memperlakukan atau mengatur bilik-bilik tersebut.
Saya kira akan tiba zaman di mana orang tidak lagi mengatakan bahwa "bercocok tanarn itu pertanian, shalat itu agama" : pemahaman semacam itu telah memasuki ambang dekadensinya.
Jika seseorang menanam pohon, menyiraminya dan memelihara kesuburan tanahnya perbuatannya itu didorong oleh salah satu muatan yang dikandung agama, atau bersifat religius terlepas dari apakah orang tersebut menyadarinya atau tidak, mengakuinya atau tidak, menyebutnya demikian atau tidak.
Agama bukan ritus-ritus dan simbol-simbol. Ritus dan simbol adalah ungkapan budaya atas rohani muatan agama. Sebagaimana kata-kata bukanlah puisi, kata-kata hanyalah alat untuk mengantarkan puisi. Alat atau bahasa mengungkap puisi sama sekali tidak bisa diidentikkan dengan puisi itu sendiri.
Agama ditemukan orang kehadirannya tatkala mencangkul tanah dengan ketakjuban kepada keagungan Allah. Ketika menatapi hutan belantara, keremangan senja dan hamparan bintang-bintang, dengan kekaguman kepada daya keindahan-Nya, ketika berdagang dengan kesadaan akan Titik Pusat Hidup yang bernama Allah. Ketika nenjalankan politik, ekonomi, hukum, organisasi, gerakan, eknokrasi, negara, club, laboratorium, proyek-proyek, nemancing, berolah raga, bersenggama, dan apa saja, dengan keberangkatan dan orientasi Titik Pusat Kehidupan tersebut.
Dengan demikian, saya tidak bisa memakai suatu kerangka keilmuan -yang menyebut, misalnya, faktor ekonomi atau politik adalah non agama. Yang hidup dalam pengertiannya : apakah berpolitik, berekonomi, bersuami istri dan lain ebagainya adalah beragama atau tidak. Sangat sederhana.

karya : Emha Ainun Nadjib

inilah Wajah Perempuan usia 700 tahun tapi masih sempurna


Perkara ini mengingatkan kita kepada tindakan Rasulullah Saw ketika mula-mula sampai ke Yathrib pada tahun 622M. Baginda telah menukarkan nama kota itu kepada Madinah al-Munawarah atau ‘Kota yang gilang-gemilang dan bercahaya’.

Dinasti inilah masyhur dengan Laksamana muslim bernama Cheng Ho dan mengadakan perhubungan dengan kerajaan Melaka. Jadi adakah Mumia itu seorang perempuan muslim? Begitukah rupa dan pakaian mereka 700 tahun lampau. Sama usia ketika kedatangan Islam ke Terengganu yang tercatat di Batu Bersurat yang dikatakan datang dari Yunnan, China.

inilah Wajah Perempuan usia 700 tahun tapi masih sempurna - kug yah adaaaaaa ae Berita aneh di dunia ini yoh rek??? tapi wong namanya aja brita aneh, yah tetep aja ada nyatany.

 Terdapat satu laporan di mana ada penemuan mumia terbaru di China, yang secara kebetulan dijumpai ketika pekerja sedang membina jalan di China bahagian Timur.

Ingin tahu bagaimana wajah perempuan Cina yang berumur 700 tahun? Cuba tengok gambar ini. Penemuan mumia terbaru di China, yang secara kebetulan terjumpa ketika pekerja sedang membina jalan di China bahagian Timur . Yang luar biasa adalah keadaan tubuh si mumia yang masih sangat baik dan utuh. Dikatakan ia milik perempuan pejabat tinggi semasa Dinasi Ming (1368-1644). Ia ditemui di kota Taizhou, Daerah Jiangsu.

Arkeologi Cina terkejut bagaimana eloknya keadaan kulit, rambut, alis, dan wajah si perempuan. Seakan-akan perempuan ini baru meninggal beberapa tahun lalu. Ia mengenakan pakaian dari sutera yang masih terawat.

Mumia ditemukan di dalam keranda kayu di kedalaman dua meter dari permukaan tanah. Apa yang ia pakai dan bagaimana kondisi dirinya memperlihatkan bagaimana kehidupan masa lalu Cina. Dari hujung rambut hingga hujung kaki, boleh disebutkan mumia ini sangat lengkap dan baik.

Adakah ia seorang Islam? Kerana Dinasti Ming dikatakan sebuah kerajaan Islam? Adalah dipercayai bahawa Chu Yuan Chang, pengasas kerajaan Ming itu ialah seorang Islam. Baginda menggunakan gelaran Maharaja Hung Wu, seorang Islam dari keturunan Semu (semitik) yang telah datang ke China dalam zaman Yuan.

Permaisurinya iaitu Ratu Ma Hou jelas beragama Islam kerana baginda berasal daripada keluarga Ma di An Hui. Setelah menawan Nanking, Chu Yuan Chang telah mendirikan sebuah masjid jami’. Masjid ini dinamakan Masjid Chin Juieh yang bermaksud ‘Pencerahan Murni’. Bahkan baginda sendiri telah menulis sebuah sajak untuk diabadikan pada dinding masjid yang dibinanya itu.

Ibrahim Tien Ying Ma, bekas mufti Peking (Beijing) dan salah seorang pegawai Republik China sebelum China jatuh ke tangan Komunis pada tahun 1949, telah menyatakan bahawa Dinasti Ming itu memang sebuah kerajaan Islam. Beliau menjelaskan bahawa ‘Ming’ bermaksud ‘gilang-gemilang atau terang-benderang’.

oke dah, cukup sampai sini aja yah postingannya (wong ancene critane wes entek yah gmn lagi )
:D
kwkwkkwkwkwkwkw
moga dengan ada nya postinga yang berjudul inilah Wajah Perempuan usia 700 tahun tapi masih sempurna bisa menambah wawasan pembaca, salam Doel Gembel

Katak Raksasa Dari Afrika (bullforg)

Katak Raksasa Dari Afrika (bullforg) - ealah utek2 postingan di mbah google kug yah nemu postingan yang lumayan menarik buat dibaca, emank yang namanya Berita Aneh nih gak ada matinya kali yah :D
hahahah
Seekor tikus menemui ajal ketika melintasi jalur keserakahan Bull Frog Afrika. Hewan raksasa berbintik hijau ini memiliki kebiasaan memangsa hewan besar, bahkan hewan pengerat sekalipun juga menjadi sasarannya.


Karnivora ampibi ini memiliki temperamen agresif, dapat melompat hingga 12 kaki dan memiliki gigi seperti proyeksi yang disebut odontoids, yang dikatakan seperti pecahan kaca ketika hewan buas ini menyobek dengan menutup rahang mereka.
Petugas kebun binatang Newquay Zoo, Dan Garrick adalah pakar dalam memberi makan katak serakah ini. "Hewan ini merupakan kelompok predator kodok raksasa yang hanya diam dan menunggu mangsanya melintas," ujar Dan.

Dengan dipancing oleh gerakan, kodok ini akan dengan cepat menyerang mangsanya yang melintas, termasuk tikus. Tikus akan mati lemas bahkan sebelum sampai pada pencernaannya.
Jika mangsa terlalu besar, kodok ini kembali memuntahkannya dan menunggu mangsa berikutnya. Meskipun ia memiliki kebiasaan makan yang buruk mereka adalah orang tua yang setia dan akan menjaga telur dan kecebong mereka dari predator.
Mereka bahkan menggali kolam untuk memastikan anak-anak mereka tidak kekeringan. Kodok raksasa Afrika atau yang dalam bahasa latin disebut Pyxicephalus Adspersus, biasanya memangsa serangga, tikus, burung, bahkan diketahui juga menjadi kanibal dengan mamangsa katak lainnya.

Seekor kodok jenis ini beratnya dapat mencapai dua kilogram, dengan panjang 24 cm dan tumbuh dari kokon kedap air untuk menghindari diri dari kekeringan akibat sinar matahari Afrika yang tak mengenal ampun.
Kodok Afrika dapat ditemukan di Afrika bagian selatan, tengah dan timur. Dan yang ukurannya paling besar dapat dijumpai di Kamerun

Manusia Yang Suka Makan Ayam Mentah

Manusia Yang Suka Makan Ayam Mentah - Berita Aneh lagi rek, Doel Gembel tadi lagi baca2 berita kug yah liat ada berita yang model ginian, langusng aja di posting buat bacaan teman2 biar gak ktinggalan kabar (atau aqw yoh yang udah ketinggalan kabar ini)
:D
kehekhekhekehekhe


Warga Dusun Jangan Asem, Desa Trompoasri, Kecamatan Jabo, Sidoarjo, dihebohkan dengan seorang perempuan (38) yang mempunyai hobi aneh. Keanehan yang dimiliki oleh Miskaulah tersebut adalah makan daging ayam dan ular hidup-hidup. Selain itu darh dari binatang tersebut juga diminumnya.

Pertama kali hobi tersebut diketahui, ketika seorang ibu dua anak tersebut datang berkunjung ke rumah sahabatnya di Pasuruan, Jumat (10/6/2011). Tidak diduga sebelumnya, tiba-tiba ia meminta seekor ayam hidup kepada tuan rumah. Ayam tersebut tidak dipelihara, melainkan ayam etrsebut dimakan mentah-mentah. Bahkan tanpa ra jijik, darah segar yang keluar dari ayam tersebut pun diminumnya.

Ketika Miskaulah menyantap ayam mentah tersebut, terlihat sangatlah lahap. Awal mulanya ayam hidup tersebut ia gigit di bagian lehernya hingga mati. Kemudian tanpa ragu ibu dua anak tersebut mencabuti bulu dan menguliti ayam dengan giginya. Setelah bersih, daging ayam segar tersebut dimakannya dengan lahap.

Berdasarkan pengakuan dari seorang ibu tersebut, hobi yang aneh itu telah dilakukannya sejak duduk dibangku kelas 4 SD. “Saat itu saya sering ikut bapak ke sawah untuk membuat batu bata. Karena sering merasa lapar saat di sawah, saya mencari ikan, kalajengking, jangkrik dan yuyu. Saya langsung memakannya,” kata Miskaulah usai memakan ayam.

Sehingga adanya kebiasaan tersebut berlanjut hingga kini ia dewasa. Kebiasaannya makan ayam dan ular hidup tersebut, kini sudah menjadi hobinya. Bahkan ia pun mengakui kalau sehari tidak makan ayam maupun ular mentah, badannya akan terasa meriang (demam) dan lemas.

Dengan melakukan terapi, kini ini ia berusaha untuk menghentikan perilakunya yang aneh tersebut. Dahulu sebelum melakukan terapi, setiap hari bisa 3-5 ekor ayam mentah yang dimakannya. Namun setelah melakukan terapi kini hanya 1-2 ekor setiap harinya. Kini berat badan perempuan tersebut mencapai 101 kg.

oke sekian dulu yah prend, moga dengan baca postingan yang berjudul Manusia Yang Suka Makan Ayam Mentah wawasan ente bisa bertambah :D
hohohohohohoho
cara pemantapan berfikir secara islami

cara pemantapan berfikir secara islami

cara pemantapan berfikir secara islami - 0rang-orang berilmu selalu berada di garis depan sejarah. Kaurn Ilmuwan adalah obor setiap perjalanan peradaban manusia. Obor kaum ilmuwan rnenentukan lancar atau macetnya langkah seluruh musafir kemanusiaan. Obor yang menyala terang memancarkan gerakan-gerakan cahaya apinya ke depan menuding cakrawala agar mata kemanusiaannya tak buta, membuat wajilat qulubuhum, tergetar hati mereka oleh segala pemandangan dan ilmu karya Allah yang mentakjubkan, membuat mereka bergairah dan bertawadlu memuji-muji kebesaranNya. Adapun obor yang suram atau padam akan menciptakan kegelapan yang menjadikan setiap pejalan sejarah bertabrakan satu sama lain, terserimpung oleh kaki-kaki mereka sendiri, terjatuh dan saling tindih menindih di lumpur.
Obor kaum ilmuwan yang tergenggam di tangan mereka diciptakan oleh Allah melalui sumpah Alif Lam Mim (Q.2:1). Nyala api obor itu bergelar Qur'an yang "tiada keraguan sedikitpun padanya sebagai petunjuk bagi mereka yang sebab pada hakekatnya 'ijaz (kemukjizatan) Qur'an adalah "keseluruhannya mampu merangkum dan menjelaskan bagian-bagiannya, bagian-bagiannya mampu merangkum dan menjelaskan keseluruhannya" 

Innovasi Ilmu Cahaya
Sungguh la raiba fiih (tak ada keraguan padanya) bahwa sesudah mentransfer sumber-sumber ilmu pengetahuan Islam dari Timur Tengah, peradaban Eropa mampu membawa sejarah manusia ke suatu tingkat pencapaian ilmu dan teknologi menakjubkan seperti yang sampai hari ini kita alami dan nikmati. Meskipun prestasi peradaban teknologi itu sejauh ini kurang diorientasikan untuk berideologi "Bis-mi robbika lladzi kholaq" (Q. 96 : 1), yakni mempersembahkan, mensubordinasikan atau mengabdikan segala hasil ilmu dan teknologi itu untuk iqarnatihshalat (membangun sembahyang kehidupan), untuk qiyam ' indallah (bersemayam di sisi Allah), untuk utammima makaarimal akhlaq (menyempumakan keutamaan moral perilaku), dst. sehingga malah menghasilkan kehampaan hidup, keterasingan dari diri sendiri, dekadensi moral, kebingungan dan kegilaan (junun) serta berbagai bentuk kebuntuan hidup yang lain yang menjadi ciri penting kehidupan modern namun tetap harus disadari oleh Kaum Muslimin bahwa rekayasa iqra' bangsa-bangsa Eropa sejauh ini melebihi yang diselenggarakan oleh KaumMuslimin.
Dunia Islam telah menganggap dirinya sendiri akan tampil menjawab problem-problem kemanusiaan abad 21, dipastikan akan muncul di panggung peradaban masa datang sebagai 'ideologi ketiga' yang mengatasi relativisme dua ideologi besar sebelumnya yang dewasa ini sedang 'merintis kehancuran'nya; akan hadir dengan membawa obor benderang untuk membuat para pejalan sejarah berdiri kembali dari keterserimpungan kaki-kakinya, dari penyakit yang merabunkan mata dan membatukan hatinya, dari kebuntuan, kecemasan dan kesunyian.
Itu berarti Kaum Ilmuwan Muslim yang oleh Allah diangkat derajatnya melebihi orang-orang biasa akan harus mampu meminyaki obornya agar cahaya mampu berpendar-pendar. Minyak itu ialah :
・Upaya penggalian dan rekonstruksi alam kefilsafatan berdasarkan hudallah melalui Qur'an yang mengatasi dan menerobos batas-batas kerdil yang pernah dicapai oleh sekulerisme, humanisme, atau bahkan universalisme. Mata kefilsafatan Islam memandang jauh ke al'arsyul 'adhim' atau al ufug almubin. Tangan filosofi Islam akan mengambil anak-anak kemanusiaan yang terjatuh karena terjebak oleh kebuntuan eksistensialisme, membawa mereka memahami esensialisme ilahiyah.
・Melakukan tajdid atau pembaharuan ilmu pengetahuan alam, melahirkan kembali khasanah tersebut dengan merelevansikannya terhadap konteks peran keilahian. Seorang insinyur menjadi tidak hanya pandai menelorkan mode-mode baru pembangunan berhala-berhala dunia, melainkan bekerjasama dengan ilmu dan keterampilannya untuk mengerjakan pembangunan-pembangunan kebudayaan dan peradaban yang mengabdi kepada Allah. Sebab yang dibutuhkan oleh manusia bukan sekedar baldatun thoyyibah tapi juga robbun ghofur, bukan hanya negeri adil makrnur, namun juga dengan perilaku budaya yang diampuni oleh Allah. Kaum ilmuwan alam adalah orang-orang terpilih yang pangling memiliki kemungkinan dan kesanggupan untuk mentakjubi Allah, karena merekalah golongan manusia yang diberi rezeki pengetahuan sehingga tak habis-habisnya kagum dan bersujud karenanya.
・Mengusahakan lahimya iimu-ilmu tentang manusia dan masyarakat atau segala pilah ilmu-ilmu sosial yang berpedoman kepada pola berpikir Allah yang tercermin dalam Al-Qur'an. Konsep bahwa Al-Qur'an adalah hudan lilmuttagin adalah titik berangkat ilmuwan muslim menuju kerangka-kerangka teori dan acuan ilmu-ilmu sosial versi Allah sejauh yang sanggup diterjemahkan dari petunjuk Qur'an yang wilayah penjelajahannya,
visinya, hakekat perannya, disiplin dan konvensi-konvensinya berbeda dengan yang selama ini dikenal oleh ilmu-ilmu sosial modern (: Barat) yang dianut di sekolah-sekolah seluruh dunia. Hanya dengan mempedomani Qur'an kaum ilmuwan muslim memiliki kemungkinan untuk menjadi bertaqwa, atau hudaliah itu hanya bisa diterima apabila seorang ilmuwan memiliki dasar-dasar taqwa: itulah sebabnya idiom AlBagarah itu berbunyi 'hudan (petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa) dan bukan hudan lilkadzibin (petunjuk bagi orang-orang yang berdusta) atau hudan lilmutakallifin (petunjuk bagi orang yang mengada-ada).
Ada berita bahwa kelak akan terjadi pergeseran serius dalam peradaban manusia di muka bumi menuju suatu pencerahan keilahian yang berlangsung 'revolusioner', yakni ketika para ilmuwan menernukan pengetahuan baru tentang cahaya. Peristiwa tersebut akan merupakan terobosan sejarah yang dahsyat di mana kecemasan ummat malusia terhadap bumerang sekularisme, teknologi dan kebudayaan berhala bahkan juga pertentangan-pertentangan ideologi atau agama serta kepentingan-kepentingan lain akan diatasi dan 'disembunyikan' secara tak terduga.
Inovasi ilmu cahaya itu akan merupakan hidayah Allah yang amat mentakjubkan, penuh 'blessing in disguise', serta nembuktikan kemenangan Allah dengan cara yang aneh dan ironis terutama bagi 'musuh-musuh Allah'.
Cahaya yang dimaksud bukan sekedar cahaya dalam arti simbolik atau metaforik, tetapi yang sungguh-sungguh cahaya yang selama ini menjadi obyek penelitian keilmuan alam. Orang akan menemukan jenis-jenis cahaya dalam skala hakekat.yang jauh lebih luas. Orang akan berjumpa dengan sambung sinambung cahaya dari yang paling wadag hingga rohaniah. Dan pengetahuan baru itu akan merupakan ilham baru, visi dan acuan baru yang membuat ummat manusia memiliki wawasan dan kejernihan baru dalam memahami
alam, manusia dan kebudayaan, nilai-nilai yang 'berseliweran' di dalamnya, serta huburigan-hubungan yang berlangsung di antara semua itu.
Pada saat peristiwa itu jelaslah bagi kita semua betapa kaum ilmuwan muslim sungguh-sungguh menggenggam obor peradaban yang nyalanya berpendar-pendar dan cahayanya menaburi seluruh permukaan bumi. Mereka membawa perubahan besar filsafat dan ilmu pengetahuan, pola-pola budaya serta peran-peran teknologi; termasuk juga fungsi-fungsi lain dalam kehidupan manusia seperti politik, sikap ekonomi, hubungan sosial atau karya-karya seni.

Ancaman Kepada Kaum IlmuwanNamur hari-hari ini belum 'hari obor menyala'. Para ilmuwan muslim baru sedang sibuk 'menambang minyak'. Sekarang adalah era di mana mereka suntuk mernpelajari dialektika antara ayat-ayat Allah di alam,-manusia Qur'an (tiga informasi cahaya).
Sementara itu mereka masih dikepung dan dirasuki oleh berbagai ancaman:
・ Belum dipenuhinya tiga syarat untuk memperoleh 'minyak' seperti yang telah saya uraikan di awal tulisan ini (Q. 2 : 3). Hal ini bersumber dari ketergantungan terhaiap etos-etos ilmu pengetahuan sekularistik dan atheistik yang mereka suntuki tiap hari.
・ Kemurigkinan ada di antara mereka yang 'terlibat' dalam tuduhan Allah, misalnya :
"Ia mendengar ayat-ayat Allah, namun ia tetap menyombongkan diri" (Q. 45 : 8). Salah satu kesombonganya ialah gejala diskoneksi antara kepercayaan terhadap ilmu Al-Qur'an dengan kepercayaan terhadap atheisme sikap pengetahuan.
"Dan apabila ia mengetahui barang sedikit tentang ayat Allah, maka ia memperolok-olokkannya" (Q. 45 : 9). Secara eksplisit maupun implisit terhadap kecenderungan tertenu dari apa yang kita kenal disiplin keiimuan atau konvensi akademis, mengandung potensi olok-olok semacam itu.
"Adakah mereka itu tak memperhatikan Al-Qur'an a taukah hati mereka terkunci?" (Q. 47 : 24). Bagaimana mungkin AlQur'an tidak merupakan kepustakaan utama seorang, ilmuwan
Alangkah tak nyaman jika ternyata kita tergolong-golong dalam kalangan yang oleh Allah disebut "Sesungguhnya bagi mereka yang ingkar, sama saja bagi mereka kamu beri peringatan atau tidak mereka tetap raja tidak beriman" (Q. 2 : 6). Tetap terjadi keterbelakangan pribadi: Ketika kita sholat kita adalah seseorang tersendiri, ketika kita bersekolah kita adalah orang yang lain, ketika kita berdagang dan berpolitik kita adalah orang yang lain-lain lagi.
"Dalam hati mereka' ada penyakit, dan Allah menarnbahkan lagi penyakit itu" (Q. 2 : 10). Mungkin .karena sesudah meningkat kita, tetap saja kita tak sanggup untuk tidak bergabung dengan orang-orang yang dengan gagah mengatakan "Kami adalah .orang-orang yang mengadakan perbaikan" padahal mereka "mengadakan kerusakan di muka bumi" (Q. 2 : 11) Tidakkah kecenderungan semacam itu amat gamblang kita temukan dalam mekanisme kehidupan bemegara dan bermasyarakat kita sehari-hari ini?
Maka barangkali berbagai stagnasi, involusi, keterbelakangan, ketertinggalan atau kemacetan-kemacetan sejarah yang kita alami bersama dewasa ini adalah karena "Allah memperolok-olokkan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesempatan mereka" (Q. 2 : 15). Siapa bilang 'mereka' yang dimaksud oleh Allah itu 'pasti bukan kita'.
Na'udzubillah kita semua dari kutukan Allah "Tuli, bisu, buta, dan tak kembali ke jalan yang benar" (Q. 2 : 18). Semoga kita bukanlah orang-orang yang "Menyalakan api, namun setelah api itu menerangi sekeliling, Allah menghilangkan cahaya itu dan membiarkan mereka dalam kegelapan dan tak dapat melihat" (Q. 2 : 17).
Kaum ilmuwan adalah pembawa obor bagi setiap perjalanan peradaban. Merekalah yang paling menentukan apakah kita semua hisa terhindar dari kemungkinan kegelapan seperti itu.

Ilustrasi
Mungkinkah kita mampu berangkat melacak dari stratifikasi hakekat kemakhlukan :
- Materi
- Tumbuhan
- Hewan
- Manusia
- Abdullah
- Khalifatullah
- Waliyullah
- Nabiyullah
- Rasulullah

Apakah kita bisa bertolak antara lain dari bagian-bagian akhir dari Surah Al-Hasyr yang menyebut konfigurasi dan penataan sejarah manusia yang dilambangkan oleh susunan asma Allah dari Rahman-Rahim ke Malik-Quddus-Salam-Mu'min-Muhaimin-menuju 'Azis-Jabbar-Mutakabbir hingga ke Khalik - Bari' - Mushawwir.
Juga bisa kita sebut etos Gerakan Intelektual Iqra, Gerakan Kebudayaan dan Gerakan Politik Ya A-yyuhal Mudatsir Qum Faandzir, dst.
Seribu, bahkan berjuta-juta samudera Al-Qur'an, hanya mampu saya ambil setetes, itupun belum cukup jernih saya menatapi dan menghirupnya.

oleh : MH Ainun Nadjib

Ternyata ada 7 jenis bencong di Indonesia

Ternyata ada 7 jenis bencong di Indonesia - waddaaaaaaaaaaah aneh2 wae crito nak negoro tercinta iki, bencong aja ada 7 jenis, gimana kalau waria yah :D
kwkwkwkwkkwkwk
Berita aneh -  Waria atau banci atau bencong adalah seseorang yang secara fisik terlahir sebagai laki-laki tapi ingin hidup sebagai perempuan. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan hal ini, bisa karena bawaan dari lahir, pilihan hidup, atau mungkin tuntutan profesi. Yang jelas, bencong ini ada macam-macam lho. Berikut ini adalah 7 jenis bencong di indonesia!





 


1. Bencong Salon

Ini adalah bencong yang bekerja di salon-salon. Mereka sungguh ahli dalam memotong rambut kamu menjadi model terkini dan tentunya sungguh ahli dalam berbasa-basi. Potong rambut sama bencong salon bisa jadi kerasa cepet karena kamu diajak ngobrol mulu atau justru bisa juga kerasa lama banget, kalo kamu lagi capek dan sebenernya pengen diem aja.

Keahlian: make-up + gossip + memijat + potong rambut.
2. Bencong Pengamen

Jenis ini biasanya suka nongol di tempat nongkrong pinggir jalan atau lampu merah. Mereka ngamen sambil membawa semacam alat pemutar lagu standart, berpakaian seksi, dan memaksa tidak mau pergi sampai ada yang ngasih mereka uang. Banyak di antara bencong pengamen ini yang sebenernya pria tulen tapi hanya berdandan sebagai wanita, entah kenapa. Mungkin mereka merasa badan mereka yang jelas-jelas keliatan cowok itu lebih menarik kalo dipakein rok mini + tank top. Gak ngerti juga sih.

Keahlian: bernyanyi + berjoget + memaksa + bergombal.
3. Bencong Penjaja Cinta

Nah bencong jenis ini biasanya nongol di malem hari. Nongol dimananya tentu tergantung kelasnya. Yang kelas bawah di pinggir jalan, yang kelas atas biasanya di hotel mewah. Apa bedanya yang kelas atas sama kelas bawah? Harusnya sih yang kelas atas makin mirip aslinya ya. Intinya tapi sama, mereka menjual diri dan menjajakan cinta untuk mendapatkan uang.

Keahlian: menghisap + dihisap + terhisap + berlari (kelas bawah).
4. Bencong Fashion

Bencong jenis ini mempunyai talenta yang sangat bagus di dunia fashion, selera mereka sangat tinggi, dan biasanya mereka dekat dengan kaum socialite. Tidak jarang karya – karya mereka bisa terkenal sampai luar negeri.

Keahlian: fashion + bisnis + party + menikmati hidup.
5. Bencong Terkenal

Biasanya mereka itu sering nongol di TV. Ada yang hanya pura-pura jadi bencong untuk kepentingan komedi, tapi ada juga yang memang bener – bener bencong dan besar di dunia hiburan.

Keahlian: ngelawak + jadi MC + bernanyi + berdansa + dan banyak lagi!
6. Bencong Sempurna

Ini adalah bencong yang kamu gak tau kalo dia bencong. Hah, gimana maksudnya? Ya gitu. Lekuk tubuhnya sempurna, mukanya cantik banget, suaranya juga suara cewek. Trus gimana kamu bisa tahu kalo dia ternyata bencong? Ya tunggu dia ngaku aja sih.

Keahlian: Bener – bener menjadi wanita.
7. Bencong Terdakwa

Ini adalah mereka yang terlihat seperti bencong, mungkin bisa karena fisiknya, cara bergerak, sampai cara berbicara. Padahal sebenernya mereka cowok tulen, atau bisa jadi malah mereka itu adalah perempuan sejati.

Keahlian: Menangis karena dipikir bencong.

Nah kurang lebih begitulah. Terlepas dari apapun pandangan kamu terhadap bencong, kamu tetap harus menghargai mereka lho. Mereka adalah teman-teman kita yang berjuang hidup dan mencari uang sama seperti kita juga. Jangan suka ngata-ngatain mereka ya.

orang maiyah dan gerbang ghaib

orang maiyah dan gerbang ghaib



 Kepada Mujahidin Mujtahidin Maiyah Dari Muhammad Ainun Nadjib

Bismillah-ir-Rahman-ir-Rahim

Subhanallah

1. Maiyah bukan karya saya, bukan ajaran saya dan bukan milik saya.

2. Orang-orang Maiyah bukan santri saya, bukan murid saya, bukan anak buah, makmum, jamaah atau ummat saya.

3. Setiap hamba Allah memiliki hak privacy untuk berhadapan dengan Tuhannya, tanpa dicampuri, digurui atau diganggu oleh makhluk apapun, terlebih lebih lagi saya.

4. Saya tidak berani, tidak bersedia dan tidak mampu berada di antara hamba dengan Tuhannya.

5. Saya tidak boleh meninggikan suara melebihi suara Nabi, apalagi meninggikan suara melebihi Tuhan.

6. Saya tidak boleh lebih dikenal oleh siapapun melebihi pengenalannya kepada Nabi, apalagi Tuhan.

7. Saya wajib menghindari kemasyhuran yang membuat orang lebih memperhatikan saya, lebih dari kadar perhatiannya kepada Allah dan Nabi.

8. Saya wajib menolak kedekatan siapapun kepada saya melebihi kedekatannya kepada Nabi dan terutama kedekatannya kepada Tuhan.

9. Saya tidak boleh mendengarkan siapapun dan apapun melebihi pendengaran saya kepada Allah dan Nabi, kecuali suara siapapun dan apapun itu saya gali kandungan suara Allah dan Nabi.

10. Saya tidak boleh mengucapkan dan melakukan apapun kepada siapapun kecuali mengantarkan atau mengakselerasikan ucapan dan tindakan Allah dan Nabi.

11. 12 13 14 15 sampai tak terhingga.

Wa-lhamdulillah

1. Maiyah itu sama sekali bukan Agama, apalagi Agama baru, serta tidak pernah saya maksudkan sebagai suatu aliran teologi atau madzhab.

2. Maiyah tidak pernah saya niati untuk menjadi kelompok thariqat, sekte peribadatan, apalagi organisasi massa, terlebih lagi lembaga politik atau jenis institusi sosial apapun.

3. Namun demikian saya tidak berposisi untuk memiliki hak apapun untuk mengharuskan atau melarang Maiyah menjadi apapun, karena Maiyah mempersyarati dan dipersyarati oleh nilai-nilainya sendiri.

4. Di dalam diri saya Maiyah saya niati menjauh dari mempersaingkan diri dengan gerakan sosial, kemanusiaan, intelektual atau spiritual apapun, tidak merebut apapun dan tidak berkehendak menguasai apapun di dalam kehidupan bermasyarakat atau bernegara.

5. Maiyah itu upaya setiap pelakunya, sendiri-sendiri atau bersama-sama, untuk mencari dan menemukan ketepatan posisi dan keadilan hubungannya dengan Tuhan, sesama makhluk, alam semesta dan dirinya sendiri.

6. Pencarian itu bisa dilakukan setiap Orang Maiyah di dalam kesendiriannya, bisa dengan berkumpul secara berkala, dengan berbagai jalan ijtihad ilmu, berbagai cara budaya, berbagai alat teknologi sosial, berbagai perangkat jasad dan batin, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

7. Pencarian dan penemuan itu berlangsung dinamis, mandiri, dialogis, tidak ada ujung jalannya, tidak ada batas ruangnya, tidak ada disain dan target waktunya, sebab seluruhnya itu adalah perjalanan kerinduan kepada yang sejati dan abadi.

8. Setiap Orang Maiyah mencari, menemukan atau menyadari adanya garis nilai antara dirinya dengan Tuhan dengan semua struktur sunnah-Nya, dengan sesama manusia dan makhluk dengan semua tatanan dan regulasinya, serta dengan jagat raya dengan semua habitat, dzat dan habitatnya.

9. Setiap Orang Maiyah memiliki hak sementara dan bersifat pinjaman dari Sang Pemilik Sejati untuk berhenti di suatu koordinat sejarah dan membangun Maiyah sebagai ‘kata benda’, tetapi kata benda itu tetap merupakan titik beku dari ‘kata kerja’ kehidupan yang sesungguhnya tak pernah ada ‘waqaf’nya.

10. Setiap Orang Maiyah menghimpun warisan nilai dan perilaku Maiyah kepada para akselerator hidupnya hingga anak cucu keseribu, namun sesungguhnya para akselerator bukanlah pihak yang secara pasif mewarisi, karena sampai kapanpun setiap Orang Maiyah adalah pewaris yang mewarisi, sebagaimana setiap mereka adalah yang mewarisi dan kemudian mewariskan.

11. 12 13 14 15 sampai tak terhingga.

Wa La Ilaha Ill-Allah

1. Maiyah itu dinamika tafsir tanpa ujung, sehingga tidak ada pertanyaan ‘Apa itu Maiyah’ yang bersifat baku dan beku. Meskipun bisa ada ‘regulasi’ tertentu yang berlaku pada ruang dan waktu tertentu dengan disain nilai tertentu, namun ia hanya sebuah titik, yang disusul oleh titik demi titik berikutnya menuju keabadian.

2. Mengislamkan diri menurut cara berpikir Maiyah adalah perjuangan mengidentifikasi diri, menemukan dan mengukuhkan posisinya untuk mengerahkan seluruh urusan hidupnya agar bergabung ke dalam keabadian dan kesejatian Allah.

3. Mengabadikan dan mensejatikan hidup adalah di mana jasad, rumah, keluarga, uang, harta benda, kota dan gedung-gedung, desa dan sawah ladang, semua perangkat pekerjaan, segala faktor sosial, Negara atau Kerajaan, kebudayaan dan peradaban, dilaksanakan dengan upaya penyesuaian yang terus menerus dengan kehendak Allah.

4. Manusia bukan hanya tidak mungkin menolak keabadian, tapi afdhal mencari dan menempuhnya, sebagai satu-satunya jalan di dalam kehidupan, sebab keberadaannya berasal dari Yang Maha Abadi dan sedang pasti menuju kembali kepada Yang Maha Abadi. Semua makhluk tidak mungkin menolaknya karena tidak ada wilayah lain kecuali keabadian Allah.

5. Metoda Maiyah yang paling prinsipil untuk menempuh jalan keabadian adalah selalu memastikan setiap urusan agar berpihak, memasuki dan bergabung di dalam kesejatian. Cara yang dialektis untuk memahami kesejatian adalah mencari perbedaannya, jaraknya, intervalnya, dengan kepalsuan.

6. Kesejatian dan kepalsuan mengartikulasikan dirinya dalam wujud-wujud yang bermacam-macam, mengacu kepada ranah dan konteksnya. Ada kesejatian dan kepalsuan moral, mental, intelektual, spiritual, juga dalam konteks-konteks aplikasi budaya, ekonomi, politik, hukum dan apapun saja yang diperjanjikan oleh komunitas manusia untuk menjadi idiomatik managemen dan komunikasi di antara mereka.

7. Bahkan bagi para pembelajar jagat jasad, ilmu fisika, matematika, biologi, kimia, sampai ke ilmu-ilmu murni, termasuk para pembelajar ruh, sifat, dzat, hingga DNA, proton electron neutron, fermion, bozon, quark dst insyaallah terkuak semakin benderang di pandangannya interval antara kesejatian dengan kepalsuan.

8. Tidak ada apapun, makhluk hidup atau makhluk tidak hidup, jasad dan jiwa, benda dan peristiwa, kwantitas dan kwalitas, hutan atau taman, nomaden atau kapitalisme, koteka atau demokrasi, apapun saja siapapun saja, yang berada di luar wilayah akselerasi replikasi dari Allah, yang pada akhirnya juga tak menemukan ruang dan waktu, atau yang non-ruang dan non-waktu, yang tak tiba kembali di pangkuan Tuhan.

9. Peradaban ummat manusia ini sampai ke apapun, siapapun, di manapun, kenapapun, kapanpun, dan bagaimanapun, tidak merdeka dari gagasan Allah, ide-Nya, aspirasi-Nya, model-Nya, replikasi-Nya, prototype-Nya, nuansa-Nya, sebab memang hanya Ia satu-satunya Yang Maha Sejati dan Maha Abadi.

10. Orang Maiyah menemukan bahwa kehidupan ummat manusia itu sangat mengalami kegagalan replikasi dari Tuhan ke peradabannya, sehingga yang sanggup dibangun adalah manusia cacat, masyarakat cacat, Negara cacat, pemerintahan cacat, hati cacat, akal cacat, mental cacat, moral cacat. Orang Maiyah berkumpul dan bekerjasama untuk menggali ilmu, mentradisikan pelatihan dan lelaku hidup untuk mengurangi kecacatan diri mereka, serta menghindarkan diri dari melahirkan dan mendidik anak-anak cucu-cucu cacat.

11. 12 13 14 15 sampai tak terhingga.

Allahu Akbar

1. Kalau Bangsa dan Negaranya tidak memperhatikan dan tidak memperdulikan nilai Maiyah, perilaku Maiyah, gelombang Maiyah dan Orang Maiyah, maka Orang maiyah tidak terbebas oleh nilai Maiyah dari kewajiban Maiyah untuk memperhatikan Bangsa dan Negaranya.

2. Kalau Bangsa dan Negaranya tidak mengandalkan nilai Maiyah, perilaku Maiyah, gelombang Maiyah dan Orang Maiyah, untuk membangun kehidupannya dan menyembuhkan penyakitnya, maka Orang Maiyah tetap menggali segala sesuatu dari Bangsa dan Negaranya yang masih bisa diandalkan, serta tidak berputus asa untuk terus membangun kehidupan serta menyembuhkan penyakit Bangsa dan Negaranya, dalam skala, kapasitas dan kwalitas yang bisa dijangkaunya.

3. Kalau Bangsa dan Negaranya melecehkan, merendahkan dan memperhinakan nilai Maiyah, perilaku Maiyah, gelombang Maiyah dan Orang Maiyah, maka Orang Maiyah mengerti tidak ada perlunya memberikan hal yang sama, karena makhluk receh remeh dan hina sudah receh remeh hina tanpa diper-receh-kan diper-remeh-kan dan diperhinakan.

4. Kalau nilai Maiyah, perilaku Maiyah, gelombang Maiyah dan Orang Maiyah, tidak dihitung oleh siapapun sebagai sesuatu yang potensial dan aplikatif untuk berbagai keperluan urgen Bangsa dan Negaranya, maka Orang Maiyah tidak kehilangan tempatnya dalam sejarah, karena Maiyah tetap mereka andalkan untuk pembangunan kesejahteraan masa depan dirinya sendiri, keluarga-keluarganya dan selingkup persaudaraan di antara mereka.

5. Di dalam kehidupan dirinya, keluarganya, masyarakatnya, Bangsa dan Negaranya, Orang Maiyah tekun mencari, menemukan dan mempelajari “La ilaha” yang sangat penuh tipuan dan fatamorga, sehingga atau karena atau maka mereka sangat merindukan perkenan Allah untuk memasuki “Illallah” yang sangat indah, sejati dan abadi.

6. Di dalam diri Orang Maiyah selalu berlangsung konsentrasi untuk menemukan segala sesuatu yang ‘tidak’ dan yang ‘ya’ berdasarkan pandangan Tuhan. Konsentrasi berikutnya adalah secara radikal atau sedikit demi sedikit menghilangkan segala yang ‘tidak’ itu dan memasukkan segala yang ‘ya’ menurut peta ilmu dan kehendak Tuhan.

7. Diri Orang Maiyah tidak terbatas pada diri pribadinya sendiri melainkan diri yang lebih besar: keluarganya, anak istrinya, sanak familinya, rekan-rekan sepersaudaraannya, serta lingkup yang lebih luas yang berada dalam skala tanggung jawab kehidupannya berdasarkan pandangan Tuhan mengenai kehidupan bersama dalam rahmat untuk seluruh alam semesta dengan segala isinya.

8. Sampai batas tertentu yang dinamis dan relatif, perikehidupan masyarakat dan Bangsanya bisa juga termasuk lingkup tanggungjawab eksistensi kemakhlukannya. Akan tetapi Orang Maiyah tidak bertinggi hati untuk meletakkan diri sebagai penyelamat Bangsa dan Negaranya, melainkan berendah hati dan sangat menahan diri untuk berbuat di skala luas itu sejauh ada kepatutan bersama dan keridlaan satu sama lain.

9. Orang Maiyah selalu mengupayakan dan mendoakan Bangsa dan Negaranya agar dituntun Allah dalam menapakkan kaki menyongsong Gerbang Ghaib yang sangat dekat di depan mata kehidupan mereka. Semoga doa Orang Maiyah bagi sangat banyak orang yang belum tentu mencintai mereka dan belum tentu memerlukan upaya dan doa mereka, diperkenankan oleh Allah menjadi perahu ‘izzatullah penampung dan pengayom keluarga-keluarga Maiyah setelah tiba di Gerbang Ghaib iradah Allah itu.

10. Innallaha Balighu amri-Hi, qad ja’alallahu likulli syai-in Qadra.

11. 12 13 14 15 sampai tak terhingga.

Wa la haula wa la quwwata illa billahil’aliyyil ‘adhim.

karya : Muhammad Ainun Nadjib (Cak nun)

Bukti Pembayaran Pu.blish.us pertama dan ke dua

Bukti Pembayaran Pu.blish.us pertama dan ke dua - bersukur lagi dah kali ini Bocah Gembel dapat bayaran lagi dari Pu.blish.us, meski gak banyak luamayan buat nambahin celengan paypal :D
kehekhekhekeh
Pu.blish.us adalah sebuah perusahaan yang mengizinkan kita (sebagai publisher) untuk menulis artikel2 dan nantinya tiap view akan dapat bayaran.
di bawah ini bukti pembayaran yang saya terima dari pu.blish.us.




ukti nih pu.blish.us masih membayar, yang mau gabung atau join bisa langsung klik disini, disana, dan disitu :P
kwkwkwkwkwk
langsung klik aja disini wes :)

Berita unik - Inilah Ibu Termuda Di Dunia Yang Masih Berumur 5 Tahun

Berita unik - Inilah Ibu Termuda Di Dunia Yang Masih Berumur 5 Tahun - kali ini ada berita unik nih dari Bocah Gembel, ini kisah nyata loh rek. Suatu hari di rumah sakit kota Pisco (Peru), datang seorang wanita India yang berasal dari kaki bukit pegunungan Andes. Bersamanya ada seorang gadis kecil pemalu dengan tinggi kira-kira 120cm dengan rambut dikepang dan perut yang membuncit. Dia memohon pada dokter bedah Geraldo Lozada agar membantunya mengusir roh jahat yang menguasai gadis itu. Sang dokter jelas menduganya sebagai penyakit semacam tumor di perutnya, tapi akhirnya terkaget-kaget ketika diketahuinya bahwa gadis kecil yang bernama Lina Medina itu sedang hamil 8 bulan!

Dr. Lozada lalu membawanya ke Lima, ibukota Peru, untuk memastikan kehamilan Lina pada spesialis lainnya. Satu setengah bulan kemudian, tanggal 14 Mei 1939, Lina melahirkan bayi laki-lakinya melalui operasi caesar. Operasi dilakukan oleh Dr. Lozada dan Dr. Busalleu, beserta seorang dokter anastesi Colretta. Kasus ini dilaporkan oleh Dr. Edmundo Escomel kepada La Presse Medicale, disertai detail tambahan bahwa gadis itu telah mendapatkan haid pada usia 8 bulan, dan payudaranya mulai tumbuh pada usia 4 tahun. Saat usianya 5 tahun panggulnya mulai melebar dan tulangnya mengalami pendewasaan dini.

Anak laki-laki yang dilahirkannya memiliki berat 2,7 kg dan diberi nama Gerardo, mengikuti nama dokternya. Saat tumbuh Gerardo menganggap Lina sebagai kakaknya hingga saat usianya 10 tahun dia baru menyadari bahwa Lina adalah ibu kandungnya. Gerardo diketahui meninggal pada tahun 1979 di usia 40 tahun akibat penyakit pada sumsum tulangnya.

Siapa yang bertanggung jawab atas kehamilan Lina tidak pernah ada bukti yang kuat. Dr. Escomel hanya menulis bahwa Lina "tidak bisa menjelaskannya secara detail". Ayah Lina pernah ditangkap atas tuduhan perkosaan dan incest, tapi kemudian dilepaskan karena memang tidak ada bukti yang menguatkannya. Lina Medina akhirnya menikah dengan Raul Jurado yang kemudian menjadi ayah bagi anak keduanya yang lahir pada tahun 1972. Mereka tinggal di daerah miskin yang disebut Chicago Chico ("Little Chicago") di Lima. Lina pernah menolak untuk diwawancarai Reuters di tahun 2002.

Ada dua foto yang pernah dipublikasikan atas kasus ini. Yang pertama diambil di awal April 1939 saat Media sedang hamil 7,5 bulan. Diambil dari sisi kiri Medina, memperlihatkan dia berdiri telanjang dengan perut buncitnya. Foto ini menjadi sangat berharga untuk membuktikan kehamilannya juga perkembangan psikisnya. Foto ini tidak banyak diketahui kecuali dalam lingkungan medis saja. Foto lainnya dengan hasil yang lebih baik memperlihatkan Gerardo saat berusia 11 bulan, diambil di Lima setahun kemudian.

Kasus ini beberapa kali dibantah sebagai bualan alias hoax. Meski demikian sejumlah dokter sdlama bertahun-tahun telah memverifikasinya melalui biopsis, sinar-X rangka janin pada rahim, dan foto-foto dokumentasi dari para dokter saat merawatnya. Kedewasaan atau puber yang belum waktunya secara ekstrem seperti ini memang tidak biasa terjadi pada anak usia 5 tahun tapi bukannya tidak pernah terdengar. Kehamilan dan kelahiran dari anak pada usia seperti ini sangat jarang karena pubertas ekstrem yang belum waktunya ini biasanya diobati untuk mencegah kesuburannya dan mengurangi konsekuensi sosial pada perkembangan seksual di masa anak-anak, dan ditambah lagi saat ini pengguguran kandungan telah menjadi hal biasa ketimbang pada awal abad 20 lalu.

Kasus-kasus Kelahiran Luar Biasa Lainnya

Bobbie McCaughey adalah seorang ibu yang memegang rekor untuk kelahiran bayi terbanyak yang hidup pada proses persalinan tunggal. Dia melahirkan anaknya - sekaligus satu paket - 4 laki-laki dan 3 perempuan pada tanggal 19 November 1997 di University Hospital, Iowa, USA. Ibu ini mengandung bayinya melalui proses vitro fertilization dan melahirkan melalui operasi caesar. Bayi-bayinya tersebut dikeluarkan dalam waktu 16 menit dan diberi nama Kenneth, Nathaniel, Brandon, Joel, Kelsey, Natalie, dan Alexis.

Jayne Bleackley hingga saat ini masih memegang rekor interval terpendek antara dua kelahiran dan kehamilan yang berbeda. Wanita ini melahirkan Joseph Robert pada tanggal 3 September 1999 dan kemudian melahirkan kembali bayi berikutnya pada tanggal 30 Maret 2000. Kelahiran mereka hanya berjarak 208 hari (sekitar 7 bulan). Rajin amat yaaa...

Sebaliknya, Elizabeth Ann Buttle adalah seorang ibu pemegang rekor interval terlama antara dua kelahiran dan kehamilan yang berbeda. Ibu satu ini melahirkan Belinda pada tanggal 19 Mei 1956 dan 41 tahun 185 hari kemudian lahirlah adiknya, Joseph, pada tanggal 20 November 1997 saat usia ibunya menginjak 60 tahun.

Jumlah anak tertinggi yang pernah dicatat dipegang oleh seorang ibu asal Rusia dengan 69 anak. Antara tahun 1725 dan 1765 wanita ini mengalami 27 kehamilan, 16 diantaranya melahirkan pasangan kembar, 7 lagi menghasilkan kembar tiga, dan 4 sisanya merupakan kembar empat. Dari sekian banyak anak ini 67 diantaranya bertahan hidup.

Di masa sekarang rekor dunia jumlah anak dipegang oleh Leontina Albina dari San Antonio, Chili. Leontina mengklaim dirinya adalah ibu dari 64 anak, yang 55 diantaranya terdokumentasi. Tahun 1999 namanya masuk di Guinness Book of World Records tetapi pada edisi berikutnya namanya menghilang.

Bukti Pembayaran Triond agustus 2012 - ke dua

Bukti Pembayaran Triond agustus 2012 - ke dua - Alhamdulillah yah dapat bayaran lagi dari Triond, kali ini Bocah Gembel ingin berbagi kabar kalau si triond masih membayar, buktinya ane dapat bayaran nih di bulan agustus kmaren.






meski gak dapat banyak tapi lumayan buat celengan :D
heheheheh
dan semoga dengan adanya bukti tersebut teman2 yang masih belum tau atau masih bermain triond lebih semangat dah :)

Memasak Nasi Dengan Asap Dan Do'a

 Memasak Nasi Dengan Asap Dan Do'a - ketika ayah saya mengerti kalau saya akan menjadi calon mahasiswa abadi ayah saya langsung panik. langsung saja si ayah saya mengajak saya ke dukun. . tulis gadis yang berasal dari ngawi, salah satu mahasiswa yang sebel gara2 lingkungannya sendiri. Hati saya terlalu menampung siapa saja. Antara lain yang berhubungan dengan perdukunan dan lain sebagainya, yang kemudian pernah saya tuliskan di media massa dengan judul Kasekten dan Kagunan.

 

Kalau di Yogya atau di beberapa tempat lain ada orang mau bikin apa-apa, nama saya suka dipakai untuk dijadikan stabilo kultural. Ada seminar kasekten, diskusi paranormal, pendirian badan pengobatan klasik non-medis: lho kok saya yang disuruh ngasih pengantar atau tampil di pers conference. Seolah-olah lantas menjadi sah kalau saya sudah bilang "Okay!"
Padahal dalam banyak urusan semacam itu saya dukung karena berkaitan dengan perluasan lapangan kerja.

Prestasi pembangunan kontemporer kita antara lain adalah menambah jumlah pengangguran, menugasi sarjana menjadi satpam atau penyiksa ratusan ribu pencari kerja dengan menyuruh mereka beli map dan kertas lamaran kerja sebanyak-banyaknya. Maka segala upaya penciptaan lapangan kerja, sepanjang tidak bermusuhan dengan Tuhan, ya saya dukung sepenuhnya, meskipun untuk itu resikonya saya disalahpahami atau difitnah oleh orang banyak. yang tak mernahami persoalannya.
Maka adik dari Ngawi ini terperangah. Wong Cak Nun kok ngurusi dan seolah-olah meng-OK-kan soal-soal mistik begitu. Tatanan pikiran dan satu dua keyakinannya menjadi terbongkar.
"Saya lahir dan tumbuh di lingkungan Islam KTP alias Islam abangan," katanya, "Ayah saya tidak pernah salat dan hampir semua keluarga saya tidak pernah memperhatikan nilai-nilai agama. Sebenarnya saya ingin hidup di lingkungan keluarga yang Islami. Saya ingin beribadah secara teratur...."
"Bila ada rnasalah atau ingin naik pangkat, ayah saya selalu lari ke orang tua atau orang pintar. Di sana ayah akan dibekali gembolan berisi batu dupa, beras, atau ketan yang dibungkus. Ayah saya orangnya ambisius.

Anak-anaknya menjadi alat kendaraan dari cita-citanya, dia yang menjadi sopir. Makii ketika skripsi saya tidak jadi-jadi karena otak susah diajak kreatif, ia mengajak saya ke orang pintar tersebut. Saya buta masalah-masalah begitu dan sangat takut terjebak syirik. Saya menolak. Saya sempat depressed sebentar karena bingung, takut, cemas, dan kasihan melihat ayah Saya panik. Saya harus mendapatkan jawaban apa hubungan antara syirik dengan dunia kasekten dan pedukunan...."

Sungguh ini pemandangan jamak.
Kisah akan sangat panjang apabila harus kita uraikan.kenyataan tentang dunia pedukunan hakikat realitasnya, juga fungsi kultural dan politisnya. Tetapi untuk saat ini, putri Ngawi kita tak usah membuang-buang energi untuk mengurusi Gunung Kawi, persenggamaari massal Kemukus, dupa, Mbah Karto atau Mbah Karmo. Kelak saja untuk bahan tesis doktor, atau lupakan sama sekali, sebab soal-soal macam itu tak berhak atas ruang dan waktu yang tersedia dalam dirinya.
Yang pertama mesti dilakukan oleh mahasiswa kita ini adalah mensyukuri hidayah Allah bahwa di tengah lingkungan yang sekuler-abangan-kienik, malah lahir dalam dirinya dambaan-dambaan serius untuk mengIslamkan darah daging jiwa raganya.
Selanjutnya ambil jarak dari diri sendiri: engkau seorang yang dianugerahi kecerdasan pikiran, juga kejernihan hati. Skripsimu tak jadi-jadi hanya karena sukmamu belum bisa antisipatif, sumeleh dan tenteram terhadap banyak hal di dunia yang tak direlakan oleh naturnya. Hidupmu masih gugup dan gamang karena gairah untuk melawan ketidakberesan belum mendapatkan mitra kemampuan dan pengalaman yang seimbang.
Kalau engkau harus ikut bertemu ke rumah Mbah Dukun, datang saja, namun dengan niat bukan untuk merdukun (berdukun) melainkan untuk menyenangkan hati ayah--sementara engkau belum sanggup rnengubah kebiasaannya yang penuh penyakit. Soal syirik itu salah caramu memusingkan. Syirik tidak terletak di kuburan, dupa dukun, gembolan atau keris-keris, melainkan bersemayam di dalam gagasan-gagasanmu sendiri. Silakan tidur di kuburan asal sekadar untuk mengambil jarak dari keramaian. Silakan simpan keris seperti halnya engkau menyimpan sepatu dan boneka. Silakan bawa gembolan ke mana-mana
sebagaimana engkau bawa handy talky atau walk-man. Syirik bukan karena bendanya, tapi karena anggapanrnu terhadap benda itu. Jangankan menyembah keris dan dukun, sedangkan menyembah masjid, menyembah salat, menyembah Nabi Muharnmad saja pun syirik namanya.
Selebihnya segera selesaikan skripsi dengan matek aji, niat ingsun, bismillah dan istiqamah --- demi membahagiakan kedua orangtua dan demi supaya lebih gampang dapat pekeraan. Jangan terlalu membebani sekolahan, kampus, dosen-dosen. dan skripsi atau keseluruhan dunia ilrnu pengetahuan dengan kekecewaan-kekecewaan. Jangan minta terlalu banyak kepada semua itu. Kalau mencari ilmu, kearifan dan kemuliaan hidup, jangan andalkan itu semua. Lebih baik berharap kepada bagaimana caramu sendiri melihat dan memperlakukan matahari setiap pagi, dedaunan, tetangga, pasar atau impian-impian aneh setiap malam. Mintalah ilmu kepada Pemiliknya, petiklah anugerah-Nya di setiap butiran udara.
Adapun cara membuat skripsi sama dengan cara menanak nasi. Ialah tidak memakai asap dupa atau doa.

Menanak nasi sediakan kompor dan panci. Membuat skripsi ya menjalani segala metodologi rasional ilmiah yang diperlukan oleh hakikat kosmos suatu skripsi ilmiah.
Doa baru berhak engkau ucapkan hanya sesudah upaya rasional empirik dimaksimalkan.

karya dari Emha Ainun Nadjib (cak nun)

Tugas Makalah Hak Dan Kewajiban

Mumpung sekarang udah waktunya anak SMA masuk sekolah dan pastinya banyak tugas dari para guru2nya, langsung aja Bocah Gembel langsung share tentang pelajaran Bahasa Indonesia, tepatnya tentang Tugas Makalah HAK dan KEWAJIBAN. langsung aja yah di baca :)





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Hak asasi manusia adalah sesuatu yang diberikan oleh Tuhan dari sejak lahir. Hak merupakan sesuatu yang layak di terima oleh setiap manusia. Seperti mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak, hak memeluk agama, dan hak untuk mendapat pengajaran. Hak selalu beriringan dengan kewajiban-kewajiban, ini merupakan sesuatu yang harus kita lakukan bagi bangsa, negara, dan kehidupan sosial.

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam makalah ini penulis akan membahas masalah-masalah sebagai berikut :
1.2.1 Pengertian Hak dan Kewajiban
1.2.2 Pemahaman Hak dan Kewajiban
1.2.3 hak dan kewajiban dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30

1.3 Batasan Masalah

Dalam makalah ini penulis hanya akan membahas Pemahaman hak dan kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30.
dimana isi pasal itu adalah sebagai berikut :

1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undangsebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.

2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pada ayat (2), taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)

adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM).

2.2 Pemahaman Hak dan Kewajiban

Hak dan kewajiban ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Sudah sangat jelas bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, akan tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan. Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera.

Akan tetapi, hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi daripada memikirkan rakyat. Para pejabat dan pemerintah hanya mengobar janji manis kepada rakyat untuk mendapatkan haknya. Akan tetapi, sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya.

Olek karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia. Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini mebcerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokrasi.

Mari kita katakan pada para pejabat dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara dengan kita. Mari kita menjunjung bangsa Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan seimbang. Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini kurang mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.
2.3 Isi pasal Hak dan Kewajiban dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30.

1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undangsebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.

2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pada ayat (2), taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.

BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan
Meskipun hak asasi manusia sangat dijunjung tinggi di negara Indonesia terutama dalam 6 aspek, yaitu pribadi, politik, hukum, ekonomi, peradilan, dan sosial budaya, akan tetapi kita harus tetap ingat bahwa ada batasan atau aturan hukum yang harus kita patuhi serta wajib saling menghormati dan menghargai hak antar individu.


cukup sekian aja yah tulisannya, kalau ada yang berminat copas buat tugas monggo, ben ane dapat pahal juga :D
hahahahahah